Di sini, mungkin masih jarang terlihat bayi kembar yang memiliki warna kulit berbeda. Tapi, di beberapa belahan dunia lain ternyata fenomena ini semakin marak.
Misalnya saja di Inggris. Pasangan Kaydon Wood dan Layton Wood menjadi selebriti lokal dan berita utama di Koran regional. Bahkan, publik tetap heran begitu mengetahui mereka berdua benar-benar saudara kembar.
Tiap tahun, terdapat 12 ribu pasang bayi kembar lahir di Inggris. Di antaranya, 385 merupakan bayi berkulit hitam atau dari ras campuran. Saudara kembar ini termasuk sangat langka. Pasalnya, hanya ada dua dalam satu juta bayi kembar lahir dengan kondisi ini.
Bagaimana femonema ini bisa dijelaskan secara ilmiah? Ahli genetik populasi Dr Jim Wilson dari University of Edinburgh menjelaskan, “Anda bisa meramalkan, dua keturunan kulit putih murni tak akan bisa mendapat kembar hitam putih dan begitu sebaliknya pada dua keturunan murni Afrika”.
Namun, bukanlah suatu hal mustahil untuk meramalkan berkulit apakah orang yang memiliki warisan campuran Afrika dan Eropa. “Karena orang tua berkontribusi 50% pada gen tiap keturunan, generasi pertama yang lahir adalah pasangan campuran ras di antara kedua warna ini,” katanya.
Pada generasi kedua akan berbeda, lanjutnya. Jika salah satu keturunan menikahi orang putih, terdapat probabilitas baru anak yang lahir juga berkulit putih karena keturunan tersebut tak lagi memiliki varian 50/50 hitam dan putih.
“Saat orang tua dengan ras campuran dan satu berkulit putih, kesempatan lahirnya bayi berkulit putih masih kecil namun satu dalam 10 bayi yang ada kini memiliki ras campuran yang artinya potensi lahirnya kembar hitam putih bisa lebih mungkin,” paparnya.
Demikianlah yang terjadi dengan orang tua si kembar Wood. Sang ibu, Kerry Wood (32) yang menikah dengan Paul Wood (32). Awalnya dokter menyatakan si kembar terkena penyakit kuning yang memberi kesan kulit kedua bayi berwarna coklat seperti habis berjemur.
“Namun secara perlahan, si kembar berubah warna dan pada usia enam pekan, warna makin tampak, satu putih berambut pirang dan mata biru sedangkan satunya lagi berkulit gelap dengan rambut keriting,” katanya.
Kerry mengaku memiliki ras campuran dengan ayah dari Nigeria dan ibu berkulit putih serta ayah si kembar juga merupakan pria berkulit putih. “Di tiap gen terdapat varian kulit putih dan gelap. Jika varian kulit gelap lebih banyak dalam DNA, maka Anda akan mewarisi kulit gelap begitu pula sebaliknya,” papar Wilson.
Alasan genetik untuk fenomena ini relatif mudah dipahami namun hidup dengan respon masyarakat pada fenomena ini bisa jauh lebih rumit, lanjutnya. Untuk jangka panjang, meningkatnya kolam gen campuran akan memiliki efek luar biasa pada kesehatan.
Sumber :
inilah.com
Misalnya saja di Inggris. Pasangan Kaydon Wood dan Layton Wood menjadi selebriti lokal dan berita utama di Koran regional. Bahkan, publik tetap heran begitu mengetahui mereka berdua benar-benar saudara kembar.
Tiap tahun, terdapat 12 ribu pasang bayi kembar lahir di Inggris. Di antaranya, 385 merupakan bayi berkulit hitam atau dari ras campuran. Saudara kembar ini termasuk sangat langka. Pasalnya, hanya ada dua dalam satu juta bayi kembar lahir dengan kondisi ini.
Bagaimana femonema ini bisa dijelaskan secara ilmiah? Ahli genetik populasi Dr Jim Wilson dari University of Edinburgh menjelaskan, “Anda bisa meramalkan, dua keturunan kulit putih murni tak akan bisa mendapat kembar hitam putih dan begitu sebaliknya pada dua keturunan murni Afrika”.
Namun, bukanlah suatu hal mustahil untuk meramalkan berkulit apakah orang yang memiliki warisan campuran Afrika dan Eropa. “Karena orang tua berkontribusi 50% pada gen tiap keturunan, generasi pertama yang lahir adalah pasangan campuran ras di antara kedua warna ini,” katanya.
Pada generasi kedua akan berbeda, lanjutnya. Jika salah satu keturunan menikahi orang putih, terdapat probabilitas baru anak yang lahir juga berkulit putih karena keturunan tersebut tak lagi memiliki varian 50/50 hitam dan putih.
“Saat orang tua dengan ras campuran dan satu berkulit putih, kesempatan lahirnya bayi berkulit putih masih kecil namun satu dalam 10 bayi yang ada kini memiliki ras campuran yang artinya potensi lahirnya kembar hitam putih bisa lebih mungkin,” paparnya.
Demikianlah yang terjadi dengan orang tua si kembar Wood. Sang ibu, Kerry Wood (32) yang menikah dengan Paul Wood (32). Awalnya dokter menyatakan si kembar terkena penyakit kuning yang memberi kesan kulit kedua bayi berwarna coklat seperti habis berjemur.
“Namun secara perlahan, si kembar berubah warna dan pada usia enam pekan, warna makin tampak, satu putih berambut pirang dan mata biru sedangkan satunya lagi berkulit gelap dengan rambut keriting,” katanya.
Kerry mengaku memiliki ras campuran dengan ayah dari Nigeria dan ibu berkulit putih serta ayah si kembar juga merupakan pria berkulit putih. “Di tiap gen terdapat varian kulit putih dan gelap. Jika varian kulit gelap lebih banyak dalam DNA, maka Anda akan mewarisi kulit gelap begitu pula sebaliknya,” papar Wilson.
Alasan genetik untuk fenomena ini relatif mudah dipahami namun hidup dengan respon masyarakat pada fenomena ini bisa jauh lebih rumit, lanjutnya. Untuk jangka panjang, meningkatnya kolam gen campuran akan memiliki efek luar biasa pada kesehatan.
Sumber :
inilah.com